Untuk instalasi debian server diperlukan bootable / burningan dari sistem operasi (OS) debian server ini. Jadi untuk itu, downloadlah terlebih dahulu file debian di website resmi debian. lalu, burninglah ke DVD atau buat bootable menggunakan flashdisk. Setelah menyediakan peralatan yang akan digunakan, maka langsung saja perhatikan gambar di bawah ini.
1. Pertama-tama, masukkanlah bootable OS yang telah Anda buat di dvdrom jika menggunakan dvd, dan jika menggunakan flashdisk, maka masukkanlah flashdisk tersebut ke port usb.
2. Setelah itu, setting bios, dan bootinglah menggunakan usb/dvd. Jika Anda sudah booting menggunakan flashdisk/dvd maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ino. Disini saya memilih "Install". Tapi Anda juga bisa memilih "Graphical Install" untuk menginstall menggunakan mode grafik.
3. Setelah itu, pilih lokasi dimana Anda berada. Untuk memilih Indonesia pilih other > asia > indonesia
2. Setelah itu, setting bios, dan bootinglah menggunakan usb/dvd. Jika Anda sudah booting menggunakan flashdisk/dvd maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ino. Disini saya memilih "Install". Tapi Anda juga bisa memilih "Graphical Install" untuk menginstall menggunakan mode grafik.
2. Selanjutnya, kita akan memilih bahasa yang akan digunakan pada saat proses instalasi. Disini saya memilih bahas inggris. tekan tombol arah atas / bawah dan tombol enter untuk memilih bahasa yang ingin daigunakan.
3. Setelah itu, pilih lokasi dimana Anda berada. Untuk memilih Indonesia pilih other > asia > indonesia
4. Setelah pemilihan bahasa, selanjutnya pilih time zone yang ingin Anda gunakan. Perhatikan gambar di bawah ini.
5. Selanjutnya pilih jenis keyboard, disini saya memilih keyboard "american english".
6. Selanjutnya, isi hostname sesuai dengan yang Anda inginkan. Disini saya mengisi hostname dengan nama "debian" saja.
7. Langkah selanjutnya, pengisian domain name. Kosongkan saja, lalu tekan enter.
8. Selanjutnya, kita tiba di pemberian password untuk user root (super user). Isikan password Anda lalu tekan enter, dan isikan kembali password Anda untuk konfirmasi.
9. Setelah mengisi password root, selanjutnya kita akan diminta untuk mengisikan username baru beserta passwordnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.
10. Setelah menkonfigurasi username dan password baru, selanjutnya kita akan menkonfigurasi wilayah untuk time zone kita. Disini saya pilih central, karena letak wilayah saya memang berada di Indonesia Tengah, tepatnya di Sulawesi
11. Selanjutnya, kita masuk dalam proses pemartisian. Disini pilih manual. Sebenarnya disini terserah Anda mau pilih apa saja. Tapi karena, kita dalam proses belajar, pilih saja manual agar supaya kita bisa mengerti lebih dalam mengenai pemartisian.
12. Untuk pemartisian, pertama-tama, pilih pada harddisk Anda.
13. Pilih yes pada tampilan yang dimunculkan.
14. Pilih kapasitas harddisk yang sudah dibuat tadi (free space).
15. Pilih "create new partition", untuk membuat partisi baru.
16. Selanjutnya, kita akan mengisi kapasitas partisi yang akan di buat. Untuk partisi pertama, isi 2GB. 2GB akan kita gunakan untuk partisi "/boot"
17. Disini pilih "primary" lalu tekan enter.
18. Sealnjutnya, kita akan menentukan peletakan partisinya. Disini pilih saja "Beginning". Untuk peletakan partisi ini, tergantung keinginan Anda, dan peletakan ini tidak terlalu berpengaruh di sistem. Tetapi hanya berpengaruh pada urutan partisi yang ada pada harddisk PC Anda.
19. Untuk "mount point" ubah menjadi "/boot" dan ubah "bootable flag" menjadi "on", dan pilih "done setting up the partition". Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.
20. Selanjutnya, buatlah partisi lainnya seperti pada gambar di bawah ini. Langkah-langkahnya, hampir sama dengan langkah sebelumnya. Jika sudah selesai membuat beberapa partisi, pilih "finish partitioning and write changes to disk".
keterangan:
- Untuk boot, kapasitasnya isi 2gb, primary,
- Untuk swap, kapasitasnya isi 2gb. Partisi swap ini adalah partisi yang berfungsi sebagai pembantu untuk ram. Jadi bisa dikatakan partisi swap ini sebagai partisi yang termasuk partisi yang penting karena dengan partisi ini, system dapat berjalan dengan baik.
- Selanjutnya untuk partisi "/(root)" dan "(/home)" pembagian partisinya rumusnya adalah membagi 2 sisa kapasitas harddisk yang tersisa.
21. Selanjutnya klik "yes" pada tampilan yang dimunculkan, dan tunggu sampai prosesnya selesai.
22. Klik saja "no" pada setiap tampilan yang dimunculkan.
23. Langkah selanjutnya adalah langkah pemilihan software yang akan diinstall pada server. Disini cukup pilih "SSH Server" dan "standard system utilities" dengan cara menekan tombol "Space" untuk mark / unmark. Setelah memilih software yang akan diinstall, tekan "tab" lalu "enter"pada "continue".
24. Setelah pemasangan aplikasi selesai klik "yes" pada permintaan instalasi "Grub Loader".
25. Disini pilihlah direktori untuk grub loader yang telah ada secara otomatis. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.
26. Setelah pemasangan Grub Loader selesai maka instalasi debian server 8.5 pun sudah selesai. Klik "continue" pada tampilan yang dimunculkan.
Dengan demikian, maka Anda sudah dapat login ke server Anda seperti pada gambar di bawah ini.
Sekian tutorial kali ini, semoga dapat membantu. Mohon maaf apabila postingan ini masih memiliki banyak kekurangan. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Mantap Gan, ditunggu artikel lainya tentang konfigurasi debian 8.5
ReplyDelete